Wednesday, November 19, 2008

Caleg atau Capeng?



Oleh; Fachrur Rizha

"Sebenarnya apa yang mereka cari, Caleg (Calon legislatif) atau malah hanya ingin menjadi capeng (Cari peng= uang dalam bahasa Aceh).

Pernah suatu ketika saya berjumpa teman lama di salah satu sudut Kota Banda Aceh yang terus berbenah. Saat itu kami sempat berbincang-bincang mengenai berbagai hal, mulai masa kecil hingga persiapan melanjutkan pendidikan masters. Namun yang paling menarik dari pembicaraan kami adalah mengenai perkembangan perpolitikan di Indonesia yang kini tengah mempersiapkan pemilu 2009 mendatang.

Teman saya tersebut sempat menanyakan mengenai colon legislatif (Caleg) yang kini menjadi berita hangat di berbagai media belahan bumi nusantara termasuk di Aceh yang mulai berondong-bondong mendaftarkan diri. Bahkan dia juga menanyakan apakah saya tidak mencalon diri sebagai salah satu diantara mereka. Dan saya katakan jika saya sedikitpun tidak tertarik mengenai hal tersebut. karena saya belum sanggup untuk memenang amanah yang begitu besar.

Ternyata dia juga berpendapat sama. Dia juga menilai jika saat ini tidak ada lagi yang namanya politik bersih, yang ada hanyalah keserakahan untuk mendapatkan kedudukan, jabatan dan yang paling utama yang mereka kejar adalah kekayaan dan hidup serba mewah dengan mobil bagus dan rumah yang megah. Dan mengabaikan yang namanya amanah.

Coba saja kita banyangkan, berapa besar amanah yang akan ditanggung oleh seorang pemimpin atau wakil rakyat.Tidak ingatkan kita dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya ”Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin tersebut harus memperggungjawabkan kepemimpinannya itu”.

Kita telaah saja kepemimpinan dalam sebuah keluarga. Itu adalah bentuk kepemimpinan terkecil dalam kelompok masyarakat. Untuk memimpin sebuah keluarga saja kita belum tentu bisa mempertaggungjawabkannya. Lalu, bagaimana pula dengan amanah untuk memimpin ribuan bahkan jutaan rakyat?

Sanggupkah kita untuk menanggung hal tersebut? Atau kita tidak memikirkan lagi hari pembalasan, di mana semua amanah tersebut akan dihisab. Dan apakah semua kita yang ke depan menjadi Caleg akan yakin bisa terbesar dari api neraka? Wallahu’alam bissawab.

Umar bin Khatab, khalifah yang merupakan sahabat Nabi bahkan menjadi salah seorang yang telah dijamin masuk surga saja selalu takut dan merasa sangat terbeban dengan amanah yang ditanggung sebagai seorang pemimpin. Sampai suatu ketika, saat diketahui jika ada rakyatnya yang miskin dan kelaparan hingga harus merebus batu. Beliau dengan segera mengantarkan bantuan dengan cara memikulnya sendiri tanpa boleh ditolong pengawalnya seraya mengatakan ”Ini adalah amanah dan dosaku sebagai seorang pemimpin jadi sudah menjadi kewajibanku untuk melakukannya sendiri”.

Kisah kepemimpinan yang baik juga dipraktekkan raja yang paling pupuler masa Dinasti Umayyah, Umar Bin Abdul Aziz. Saat beliau sedang duduk di ruang kerjanya, tiba-tiba datang anaknya untuk membicarakan suatu hal penting. Namun apa yang dikatakan Umar Bin Abdul Aziz

”Apa yang akan kamu bicarakan denganku. Masalah negara atau persoalan keluarga. Jika persoalan keluarga, matikan lampu. Karena untuk persoalan keluarga jangan gunakan uang negara”.

Itu hanya segelintir kisah para pemimpin kita terdahulu. Namun yang harus digaris bawahi, apakah kita tidak belajar dan mengambil faedah dari langkah amirul mukmimin. Dan yakinkah mereka yang nantinya akan terpilih sebagai caleg mampu untuk menjalankan amanah ummah.

Yang kini menjadi pertanyaan dalam benak kita. Fenomena banyaknya masyarakat yang mau mencalonkan diri sebagai wakil rakyat tersebut sebenarnya apa yang ingin mereka capai. Apakah ingin menjadi Caleng (Calon legislati) atau malah ingin menjadi Capeng (Cari peng = uang dalam bahasa Aceh).

Di akhir tulisan ini. Saya ingin meminta maaf jika apa yang saya goreskan dalam tulisan ini ada yang tidak berkenan di hati. Bukan maksud saya untuk mengomentari kebijakan dan perjalanan politik. Namun hanya sebagai renungan bagi kita semua dalam menjalankan perintah Allah ”Amar ma’ruf nahi mungkar” . Amin.[]

2 comments:

  1. saleum teuka dari kamooooo.
    wwww.ulayya-fisika.blogspot.com

    yang beutoi caleg,

    ReplyDelete
  2. saleum teuka cit syedara
    terimeng geunaseh ka neutameng dan ka neubi komentar untuk blog lon nyoe
    terimeng kaseh beh
    wassalam

    ReplyDelete